SDLC (System Development Life Cycle)

Kamis, 25 Februari 2010
Usulan Perkembangan Metodologi SDLC Untuk Sistem Informasi Web

System development life crcyle
Dari Kebanyakan software developer menganggap pengembangan software adalah sebatas melakukan coding menggunakan bahasa pemrograman tertentu. Padahal, coding adalah salah satu langkah dalam sebuah metodelogi pengembangan software, yang dikenal dengan istilah Systems Development Life Cycle (SDLC). Tanpa memahami SDLC, alih-alih menjadi solusi, software yang dihasilkan justru akan menjadi sumber masalah baru di kemudian hari.


Apa itu SDLC?

Systems Development Life Cycle, atau SDLC (Daur hidup pengembangan sistem) adalah proses yang digunakan oleh analis sistem untuk menggembangkan sistem informasi, mulai dari penentuan kebutuhan, serta model dan metodologi yang digunakan untuk mengembangkan sistem-sistem tersebut. Konsep ini umumnya merujuk pada sistem komputer atau informasi
SDLC berfungsi untuk menggambarkan tahapan-tahapan utama dan langkah-langkah
dari setiap tahapan yang secara garis besar terbagi dalam tiga kegiatan
utama, yaitu :
a. Analysis
b. Design
c. Implementation

A .ANALYSIS
Dalam tahap analisis ini, digunakan oleh analis sistem untuk :
a. Membuat keputusan apabila sistem saat ini mempunyai masalah atau sudah tidak berfungsi secara baik dan hasil analisisnya digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki sistem
b. Mengetahui ruang lingkup pekerjaannya yang akan ditanganinya.
c. Memahami sistem yang sedang berjalan saat ini
d. Mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya
B. DESIGN
Dalam tahap perancangan (desgin) memiliki tujuan, yaitu untuk :
a. Mendesain sistem baru yang dapat menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi perusahaan yang diperoleh dari pemilihan alternatif sistem yang terbaik.
C. IMPLEMENTATION
Dalam tahap implementasi memiliki beberapa tujuan, yaitu untuk :
a. Melakukan kegiatan spesifikasi rancangan logikal ke dalam kegiatan yang sebenarnya dari sistem informasi yang akan dibangunnya atau dikembangkannya.
b. Mengimplementasikan sistem yang baru.
c. Menjamin bahwa sistem yang baru dapat berjalan secara optimal.
 Langkah-langkah dalam SDLC
1. Studi kelayakan.
Dilakukan oleh software developer dengan mempelajari konsep sistem yang diinginkan oleh pihak manaje-men, apakah sistem baru tersebut realistis dalam masalah pembiay-aan, waktu, serta perbedaan dengan sistem yang ada sekarang. Biasanya, dalam tahap ini diputuskan untuk meng-update sistem yang ada, atau menggantinya dengan yang baru.
2. Analisis.
Pengguna dan software developer bekerja sama mengumpulkan, mempelajari, dan merumuskan kebutuhan-kebutuhan bisnis.
3. Desain.
Pada langkah ini dilakukan pembuatan blueprint sistem. Di dalamnya termasuk penyesuaian dengan arsitektur telekomunikasi, hardware, dan software untuk pengembangan lebih lanjut, serta membuat model sistem menciptakan model graphical user interface (GUI), database, dan lain-lain.
4. Pengembangan.
Di sini, barulah para programmer melakukan coding untuk mene-rapkan desain ke dalam sistem yang sesungguhnya, membuat program, dan menyiapkan database.
5. Pengujian.
Setelah sistem berhasil dikembang-kan, langkah selanjutnya adalah pengujian untuk melihat apakah sis-tem telah sesuai dengan harapan dan kebutuhan pengguna. Dalam tahap ini, juga dilakukan debugging dan penyesuaian-penyesuaian akhir.
6. Implementasi.
Pada tahap ini, software yang telah diuji siap diimplementasikan ke dalam sistem pengguna. Pembuatan user guide dan pelatihan juga dilaku-kan dalam tahap ini.
7. Perawatan.
Perawatan dimaksudkan agar sistem yang telah diimplemantasikan dapat me ngikuti perkembangan dan pe-rubahan apapun, yang terjadi guna meraih tujuan penggunaannya. Help desk untuk membantu pengguna, serta perubahan yang dianggap pent-ing dapat dilakukan terhadap sistem dalam tahap ini.


 Latar Belakang

Teknologi perkembangan Web semakin berkembang, baik dari sisi teknologi maupun
dari sisi user. Transaksi penjualan dan pembelian kini tidak hanya dilakukan secara lansung, seperti bertemu pembeli dan penjual dalam satu tempat, namun dengan adanya Web atau dikenal dengan Web site bisnis transaksi dapat dilakukan secara online. Contoh situs yang menggunakan transaksi penjualan dan pembelian secara online adalah www.amazon.com dan situs pelelangan www.ebay.com Dalam membangun sistem informasi Web, yang menjadi kendala dalam metodologi yang akan digunakan adalah tidak diketahui karateristik dari user dan jumlah user yang luas dan tersebar di seluruh dunia. Perbedaan dan pemahaman skill dari user, kemudian teknologi dan bahasa dari user menjadi masalah tersendiri dalam membangun sistem informasi Web . Dalam paper ini dipaparkan tahap –tahap atau teknik yang digunakan untuk membuat system informasi web. Dalam tahapan selanjutnya dibahas tentang kendala dalam sistem informasi. Tahapan selanjutnya perbandingan metodologi dalam membangun sistem informasi Web serta metodologi yang diusulkan dalam membangun sistem informasi Web.
 METODE
Pengembangan Metodologi untuk Sistem informasi Web dalam project ini berdasarkan banyak literature, tahapan dalam methodology ini sama dengan SDLC (Sistem Development Life Cycle) dan berfokus pada metode dan teknis yang digunakan Tahapan SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web :
1. Planning
2. Analisa
• Analisa Teknologi
• Analisa Informasi
• Analisa User
• Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )
3. Desain
•Desain Informasi •Database Design
•Desain Grafik •PHP Library Development
•Database Application •Model Development
4. Implementasi
•Desain Review •Pemilihan Sumber daya Hardware, Software
•Penulisan Program dan Instalasi •Pengujian Web dan Dokumen Web


Struktur Metodologi SDLC dalam pengembangan sistem informasi Web



Usulan Perkembangan Metodologi SDLC Untuk Sistem Informasi Web

Tahap Planning
Dalam tahap ini sama dengan tahap SDLC yaitu terdapat tahapan [4] :
•Feasibility yaitu keberadaan dari legalitas, organisasi, teknik, dan ekonomi
•Sistem Investigasi berupa wawancara, observasi, quesioner. Dalam tahapan ini jika tahap feasibility hasilnya baik, maka ke tahap investigasi dalam tahap ini, client diberikan sebuah form yang nantinya form ini dapat digunakan untuk mencatat kebutuhan dari client.






 Tahap Analisa.
Pada tahap ini dibagi menjadi beberapa langkah [ 3] :
•Analisa Teknologi , teknologi yang digunakan, pemilihan desain Web, desain grafis.
•Analisa Informasi, mengenai informasi static dan informasi dinamis yang digunakan
•Analisa User, Kategori user yang digunakan dalam sistem informasi Web.
•Analisa Biaya dan Resiko

Dalam tahap analisa menggunakan metoda prototype yang akan dilakukan iterasi oleh user, dan penggunaan dokumen disetiap iterasi untuk memudahkan dalam pengembangan kemajuan yang telah dilakukan oleh user. Prototype [6] adalah proses membangun sebuah sistem dalam sebuah model. Dalam
pengertian sistem informasi prototype digunakan untuk membantu sistem desain yang akan dibangun sistem informasi secara intitusi dan mudah diubah untuk end user, prototype merupakan bagian dari proses iterative phase membuka halaman yang ingin ditampilkan. Hal ini berkaitan dengan bandwidth yang dimiliki oleh user. Umumnya user akan meninggalkan Web tersebut jika membutuhkan instalasi dan download untuk membuka sebuah situs.

Tahap Desain
Pada tahap desain dapat dibagi menjadi 2 hal yaitu :
•Tahap Desain Informasi
•Tahap Desain Grafik Jika sistem informasi Web menggunakan database maka dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
•Model Development
•Desain Database
1.Tahap Desain Informasi

Tahap informasi, seperti desain dari set hyperlink-link halaman Web. Atau juga struktur desain dari database dan proses dari data. Dalam tahap ini dihasilkan dalam bentuk diagram yang menggambarkan informasi dalam bentuk hierarki.

2.Tahap Desain Grafis
Dalam tahap Desain grafik diperlukan kesesuaian dari [8] :
•Warna
•Layout ( tampilan )
•Gambar dan graphic
Semuanya menjadi kesatuan agar terlihat menarik. Tidak lupa menambahkan logo perusahaan . Dalam tahap desain, dilakukan iterasi dengan user mengenai tampilan desain yang akan dibuat. User akan mengikuti perkembangan project dan permintaan user yang berubah – ubah dapat dihindari ditahap ini.

3.Model Development
Merupakan model yang akan digunakan sebagai arsiteketur sistem. Model ini menggambarkan relationship (hubungan) dari sistem keseluruhan, antara semua fungsi dalam module yang terpisah, perubahan atau perpindahan data dari module dalam sistem.

4.Desain Database
•Diskon harga
•Update informasi tentang produk yang dijual. Terdaftar dalam search engine.
Metoda yang praktis dan cepat untuk mengenalkan situs. Dapat melalui Google, Yahoo atau MSN dapat juga mengikuti mailing list, link dalam Website lain .
 Tahap Implementasi
Dalam tahap terakhir ini menjadi beberapa langkah yaitu [3] :
•Desain Review
•Pemilihan Sumber daya Hardware, Software
•Penulisan Program dan Instalasi
•Pengujian Web dan Dokumen Web
•Update Informasi atau update teknologi ( Maintenance )

>3.Studi Kasus
Dalam kasus ini mengambil studi kasus
perusahaan handphone yang ingin meluaskan
pangsa pasarnya, dengan cara pembelian HP
dilakukan dengan online atau lewat internet.
Dalam merancang sistem ini maka akan
dilakukan metodologi yang telah diusulkan
dalam sistem informasi web.
Dalam metodologi ini terdapat beberapa tahapan:
1. Planning
2. Analisa
· Analisa Teknologi
· Analisa Informasi
· Analisa User
· Analisa Biaya dan Resiko
3. Desain
· Desain Informasi
· Desain Grafik
· Database Application
· Model Development



3.1 Planning
Diasumsikan feasibility dalam
perusahaan tersebut lengkap, seperti keabsahan
dari perusahaan dari segi hukum, kemajuan
perusahaan tersebut dari segi ekonomi, struktur
organisasi yang ada, visi dan misi perusahaan.
Setelah hal tersebut dipenuhi maka masuk ke
tahap selanjutnya yaitu sistem investigasi
Dalam sistem investigasi, dapat berupa
wawancara, kuosiener atau observation. Dalam
tahap ini hal yang pertama dilakukan adalah
memberikan form ke user yang digunakan untuk
mengetahui permintaan user. Diasumsikan user
telah mengisi form tersebut, dan salah satu
contohnya sebagai berikut:



Service yang digunakan


3.2 Analisa User
Dalam tahap ini mengidentifikasi
kategori user yang akan melihat sistem yang
akan dibuat. Hasil akhirnya adalah menambah
user yang online dalam situs yang dibuat.untuk
semua kategori user. Dalam tahap analisa ini
dikategorikan user:
- User yang tidak memahami
teknologi web dapat
menjelajah isi web yang ada
tanpa ada kesulitan
- User yang sudah paham dalam
teknologi web akan selalumengunjungi situs, untuk
mengetahui informasi dalam
web tersebut.
- Semua user akan mudah
melakukan pencarian dalam
produk yang dicari.
3.3 Database Desain
Merupakan tahap dalam memodelkan
desain database atau desain table, hubungan
antara table, atau pula normalisasi table.
Contoh :
Tabel 3. Ilustrasi Database Desain


4.Kesimpulan
1. Metodologi yang diusulkan
dalam pengembangan sistem Web
berasal dari banyak literatur tentang tips
dan trik dalam merancang Web site,dan artikel mengenai sukses dan
gagalnya dalam merancang Web site.
2. Dengan metodologi ini
diharapkan akan mengambil user –user
baru dan akan selalu melihat Web site,
dengan selalu mengupdate informasi
dan tampilan desain dibuat baik dan
cepat dalam menjalankan Web site.
3. Pengembangan metodologi ini
menganalisa sistem informasi Web
secara umum, domain dengan kasus
tertentu dapat disesuaikan dibagian
analisa, seperti e-commerce, elearning
atau yang lainnya dan untuk
analisa dengan domain tersebut
memerlukan studi literatur tersendiri.

Daftar Pustaka
[1] Jared M.Spool, Internet: "Five Usability
Challenges of Web Application “
http://www.uie.com/events/uiconf
%20/2007/%20, [ 2 May 2007]
[2] Robert Frese and Dr Vicki Sauter,
Internet : “Project Success and Failure :
What Is Success, What Is Failure, And How
Can You Improve Your Odds For
Success?”,
http://www.umsl.edu/~rmfv3g/Index.htm
, [3 May 2007]