MILTON KEYNES - Team principal Red Bull Racing, Christian Horner menunjuk faktor cuaca sebagai biang kegagalan timnya naik podium pada GP China, akhir pekan kemarin. Horner menegaskan, RBR akan mampu keluar sebagai juara bila balapan berjalan dalam kondisi normal.
Dari empat seri yang telah dilakoni, GP China bisa dikatakan menjadi pencapaian terburuk Red Bull musim ini. Dua pembalap andalannya Sebastian Vettel dan Mark Webber yang start dari grid terdepan hanya mampu finish di posisi enam dan delapan pada balapan di Sirkuit Shanghai yang berlangsung di bawah cuaca ekstrem.
Ya, GP China memang berlangsung dalam kondisi cuaca yang cukup ekstrem. Mengawali lomba dalam kondisi basah, sejumlah pembalap harus masuk pitstop beberapa lap selanjutnya, karena cuaca mulai kering. Namun, tak lama berselang, hujan kembali mengguyur dan memaksa para pembalap kembali masuk pitstop untuk mengganti ban.
Red Bull sendiri yang biasanya dalam satu seri balapan hanya maksimal masuk pit sebanyak dua kali, kali ini harus empat kali masuk garasi untuk mengganti ban yang sesuai dengan cuaca. Nah, kondisi cuaca inilah yang disebut Horner sebagai salah satu penghambat timnya tampil apik di Shanghai.
“Terus terang, finish di posisi enam dan delapan pada balapan di bawah kondisi cuaca yang ekstrem seperti ini, merupakan hasil yang cukup bagus,” papar Horner sebagaimana dikutip Autosport, Selasa (20/4/2010).
“Hasil ini memang sedikit membuat kami kecewa. Sebab, bila balapan di bawah kondisi normal (kering), saya tak berpikir para pesaing akan mampu mengejar kami,” tambahnya .
Dengan hasil kurang apik yang diperoleh di GP China, Red Bull pun (73) tak beranjak dari posisi tiga klasemenkonstruktor atau terpaut 36 angka dari McLaren (109) yang mengambil alih pimpinan klasemen dari tangan Ferrari (90), usai dua pembalapnya Jenson Button dan Lewis Hamilton finish 1-2 di Shanghai.
Horner: Cuaca Normal, RBR Pasti Menang di China
Diposting oleh
taufiqur rahman akbar
Minggu, 16 Mei 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar