BANGKOK - Ketegangan terus meningkat antara kelompok anti-pemerintahan dan pihak keamanan Thailand di Bangkok. Pihak keamanan menyatakan akan menggunakan tindakan keras untuk mengatasi kelompok anti-pemerintahan yang telah menduduki Ibu Kota Thailand, Bangkok selama lebih dari sebulan.
Kelompok anti-pemerintah yang dikenal dengan sebutan "Kaus Merah" saat ini terus memperkuat wilayah pertahanan mereka pada perkemahan dadakan yang dibangun di Bangkok. Pendukung "Kaus Merah" pun melengkapi diri mereka dengan senjata buatan seperti bambu runcing serta batu.
Namun tidak ada bentrokan yang terjadi hingga hari ini. "Kaus merah" yang juga pendukung dari mantan Perdana Menteri Thaksin Shinawatra tersebut, sebelumnya berencana untuk melakukan aksi ke pusat bisnis di Bangkok. Tetapi rencana tersebut dibatalkan karena prajurit Thailand dengan peralatan lengkap, sudah memenuhi wilayah tujuan protes mereka.
Juru bicara militer Thailand Kolonel Sansern Kaewkamnerd menyatakan, jika tindakan keras atas pelaku protes terpaksa dilakukan, karena aksi yang berlangsung selama ini dikhawatirkan telah disusupi oleh kelompok teroris.
"Kelompok teroris telah menyusup di antara para pendemo yang sudah menyiapkan senjata buatan seperti bambu, kayu dan juga asam," ungkap Kolonel Sansern Kaewkamnerd seperti dikutip Associated Press, Rabu (21/4/2010).
Sebelumnya pihak keamanan diwajibkan untuk mengabaikan tujuh aturan dalam penanganan aksi kerusuhan. Hal ini memungkinkan pihak kemanan Thailand untuk melakukan tindakan represif untuk meminimalisir jatuhnya korban. Saat ini prajurit Thailand dilengkapi oleh amunisi organik dan diperbolehkan untuk menggunakannya dalam keadaan membela diri.(faj)
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar